16 December 2017

Percakapan Singkat

"Apa Kabar?"
"Alhamdulillah sehat, anda sendiri?"
"Alhamdulillah.."

Dua kata berjuta makna. Untukku, 'Apa' selalu menjadi kata tanya yang sangat tak sabaran. Enggan menanti barang satu detik pun. Tak ingin narasi panjang untuk memuaskan si 'Apa'. Hanya cukup dengan beberapa kata yang terangkai dalam sebuah kalimat jelas, pasti, dan ampuh. 'Apa' selalu meminta jawaban yang berbentuk spontanitas dari pada jawaban dengan sisipan jeda dan pikir panjang. Basi rasanya. Yang pasti, di dalam 'Apa', selalu terdapat tanda tanya besar dari si empu yang memakainya. Selalu terselip teka-teki panjang dalam otaknya. Dan perasaan resah yang mendalam akan penantian sebuah jawaban. 

Sedangkan 'Kabar', kata yang sarat dengan rasa.  Terkadang ia diselimuti dengan cemas, namun lebih banyak menyiratkan rindu, dan juga ungkapan basa-basi. Untukku? seringkali aku memakainya untuk berbasa-basi dalam memulai percakapan singkat. Namun yang aku suka adalah diferensiasi subjek nya. Ia akan menjadi basa-basi saat kamu terjebak dalam situasi yang tidak direncanakan, atau saat kamu memiliki kepentingan yang mengharuskanmu memulai percakapan dengan seseorang. Namun ia kadang bisa menjadi cemas saat kamu sebetulnya sudah sedikitnya paham dengan kondisi yang ada. Lalu, ia akan menjadi rindu saat kamu akhirnya mengalah pada ego, dan memberanikan diri dengan mengesampingkan segala imajinasi tentang kemungkinan-kemungkinan terburuk, untuk sekedar bertanya. 

Dua kata, untukku, jika aku bertanya kabarmu.. Mungkin aku sedang berbasa-basi, mungkin aku sedang cemas, atau.. mungkin saja itu, rindu.

#161217 #Dellayangmenungguterlelap
Share: