Selamat malam, Tuan

Selamat malam, tuan.
Entah kan kutunjukkan pada siapa.
Entah pada kamu, atau bukan.
Sebab aku pun tak pasti.
Kamu masih menjadi rahasia-Nya.

Selamat malam, tuan.
Siapapun engkau, kuharap takkan pernah berhenti mendoakanku.
Sebab aku pun berlaku sama disini.
Semoga engkau selalu dalam lindungannya.
Hingga satu masa kita dipertemukan.

Selamat malam, tuan.
Setiap hari, kan ku songsong agar jadi lebih baik.
Agar tak ada lagi rasa sesal.
Masa laluku mungkin tak dapat kuubah, begitu adanya.
Namun tentu, masa depanku takkan kubiarkan berjalan tanpa ridho dari-Nya.

Selamat malam, tuan.
Aku memang jauh dari sempurna.
Namun aku tak boleh berdiam diri saja, melewatkan segala usaha untuk sempurna.
Setidaknya, untuk membuat ibadahku sempurna.

Selamat malam, tuan.
Jika aku datang terlambat, tunggu aku sebentar lagi.
Sebab berbenah diri dan hati tak selalu mudah.
Namun aku pasti akan berusaha berlari.
Mengejar langkah tuan agar dapat beriringan.

Selamat malam, tuan.
Aku tak perlu romansa bak jutaan pasangan diluar sana.
Tak perlu pula rentetan kata penuh harap namun tak pasti.
Aku hanya ingin berbagi payung, sudikah?
Agar hujan tak buat terlalu basah, dan tetap teduh saat terik mentari datang terlalu pekat.
Agar sedih tak berlebih pun bahagia tak jadi takabur.

Selamat malam, tuan.
Ahhh.. Aku bicara terlalu banyak.
Esok, semoga masih menjadi milikku.
Sebab aku kadang terlupa akan jodoh yang pasti datang bila selalu memikirkan tuan.
Kematian.

Selamat malam, tuan.
Aku sungguh berharap kita dapat bertatap muka, merajut kisah sampai beruban.
Berdoalah, percayalah, Ia sudah membuat skenario terbaik untukku dan tuan, inshaallah.

Selamat malam, tuan.

#mysaturdaynightbelike
#happywriting